Apa itu "special needs"?

Anak “special need” atau anak dengan kebutuhan khusus termasuk anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan perilakunya. perilaku anak-anak ini, yang antara lain terdiri dari wicara dan okupasi, tidak berkembang seperti pada anak yang normal. padahal kedua jenis perilaku ini penting untuk komunikasi dan sosialisasi. sehingga apabila hambatan ini tidak diatasi dengan cepat dan tepat, maka proses belajar anak-anak tersebut juga akan terhambat. intelegensi, emosi dan perilaku sosialnya tidak dapat berkembang dengan baik. oleh karena itu sangat penting untuk melakukan deteksi sedini mungkin bagi anak-anak ini.
Saat ini prevalensi anak dengan kelainan hambatan perkembangan perilaku telah mengalami peningkatan yang sangat mengejutkan. di Penysylvania, Amerika Serikat, jumlah anak-anak autisma saja dalam lima tahun terakhir meningkat sebesar 500%, menjadi 40 dari 10.000 kelahiran. belum terhitung anak-anak dengan perilaku lainnya. sejauh ini di indonesia belum pernah dilakukan penelitian untuk hal ini. akan tetapi kita tahu bahwa faktor-faktor penyebab dari hambatan perkembangan perilaku anak lebih tinggi di indonesia dibandingkan dengan amerika serikat, maka dapat diperkirakan bahwa jumlah anak dengan kelainan ini, pasti jauh lebih banyak daripada di amerika serikat. jenis kelainan pada anak-anak dengan kebutuhan khusus ini dapat berupa Autisma Infantil (yang merupakan kelainan terberat), Asperger” Disease, Attention Deficit (Hyperactive) disorder atau AD (H)D, Speech Delay, Dyslexia, Dyspraxia, dsb.
Seperti yang dijelaskan diatas, anak dengan “special needs” jenisnya cukup banyak, akan tetapi disini kita hanya akan membahas yang terbanyak dan terberat saja, yaitu autisma infantil, asperger’s disease dan attention defecit (hyperactive) disorder. jenis lainnya bukan tidak penting, akan tetapi penanganannya tidak sesulit ketiga kelainan tersebut. hambatan bicara penanganannya tidak perlu terlalu dirisaukan, walaupun tetap perlu ditangani. tetapi anak lambat bicara sangat perlu diwaspadai sebagai autisma. carilah gejala-gejala autisma yang lain (akan saya terangkan di blog selanjutnya), bila memang tidak dijumpai, barulah kita bisa berlega hati. anak lambat belajar khusus dan anak yang kesulitan mengerjakan hal-hal praktis, memang tetap perlu diterapi, tetapi tidak harus seintensif autisma. metoda ABA sangat efektif untuk semua anak dengan kelainan perilaku ini (metode ABA akan dijelaskan di blog selanjutnya). walaupun materi yang diajarkan pasti berlainan untuk setiap kelainan.

sumber : fitrisca.multiply.com

0 Response to "Apa itu "special needs"?"

Posting Komentar